that was somebody said when we reach another milestone for this company.
and finally today we dropped it into monges LNG tank.
Alhamdulillah .. meski dengan susah payah pada awalnya
Tergantung mana yang lebih kuat: keserasian batang dahan atau tiupan angin yang tak beraturan. Indahnya persaudaraan. Sebuah anugerah Allah yang teramat mahal buat mereka yang terikat dalam keimanan. Segala kebaikan pun terlahir bersama persaudaraan. Ada tolong-menolong, terbentuknya jaringan usaha, bahkan kekuatan politik umat.
Namun, pernik-pernik lapangan kehidupan nyata kadang tak seindah idealita. Ada saja khilaf, salah paham, friksi, yang membuat jalan persaudaraan tidak semulus jalan tol. Ketidakharmonisan pun terjadi. Kebencian terhadap sesama saudara pun tak terhindarkan.
Muncullah kekakuan-kekakuan hubungan. Interaksi persaudaraan menjadi hambar. Sapaan cuma basa-basi. Tidak ada lagi kerinduan. Sebaliknya, ada kekecewaan dan kebencian. Suatu hal yang sulit ditemukan dalam tataran idealita persaudaraan Islam.
sekali kali perhatikan bagaimana keadaan mereka saat memasuki usia pertengahan yang tidak seperti orang lain umumnya .. 
Kesombongan adalah sikap yang memandang rendah, atau mengecilkan usaha, pemikiran atau apa saja yang dicapai orang lain, kemudian timbul kecenderungan untuk membandingkan usaha orang lain dengan sisi keberhasilan yang dia capai, tetapi menutupi kekurangan diri sendiri. Perasaan lebih tinggi ini akan menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendengar pandangan luar, sehingga bila berlarut wawasanpun menjadi sempit.
dan kami sekarang udah 50 tahun, kalau di analogikan dengan waktu yaa mendekati waktu magrib yaitu waktunya memasuki waktu malam .. mmm ..
Gambar pertama adalah Meta si penggembira yang selalu membawa suasana ceria setiap ada pertemuan ..
rujakan .. belajar bersama .. istirahat sekolah .. pokoknya saat gathering dee.
Dan gambar keempat ini, Lilik namanya ordinary woman .. ga menonjol saat SMP .. luput dari sorotan .. kemampuan average .. seingatku selalu aktif setiap kegiatan .. senang tantangan .. dan yang penting confidence kuwi.
Sejak kecil, manusia sudah dididik untuk bersahabat, mencari teman. Persahabatan lama-kelamaan berkembang setelah masuk bangku sekolah. Mereka mengenal teman dari berbagai daerah. Demikian berlanjut mereka akan mengenal persahabatan yang lebih jauh sejalan dengan semakin jauh mereka mengenyam pendidikan.
Ketika mereka bekerja, manusia akan mulai banyak bersahabat dengan berbagai karakter orang. Persahabatan akan jauh lebih indah lagi jika sudah melampui batas-batas negara. Bagi orang yang sudah merasakan ini, mereka tidak lagi melihat perbedaan yang ada. Yang ada dalam hati mereka adalah bahwa kita adalah manusia yang sama dengan warna darah yang sama: merah. Belum pernah saya mendengar Tuhan ada menciptakan manusia di bumi dengan warna darah yang berbeda. Inilah yang mesti di syukuri kodrat kita sebagai manusia. Dan jadikanlah ini sebagai bagian benih-benih untuk menumbuhkan persahabatan sejati.
Jika anda sudah bisa merasakan persahabatan sejati, anda tidak pernah merasa tersesat dimanapun anda berada di muka bumi ini. Anda akan merasakan pelukan kasih sayang yang sama. Anda akan merasakan keramahan yang sama. Anda akan mendapatkan kegembiraan yang sama. Anda akan merasa senasib. Anda tidak akan pernah merasa sendiri. Anda tidak kesulitan untuk mendapatkan pertolongan. Anda tidak akan kesulitan minta bantuan.
Dalam bukunya, Tasauf Modern, Prof. Hamka pernah menyalin sebuah artikel karya Al-Anisah Mai berjudul ”Kun Sa’idan”. Artikel itu diindonesiakan dengan judul: ”Senangkanlah hatimu!”
Dalam kondisi apa pun, pesan artikel tersebut, maka ”senangkanlah hatimu!” Jangan pernah bersedih. Dalam kondisi apa pun.
”Kalau engkau kaya, senangkanlah hatimu! Karena di hadapanmu terbentang kesempatan untuk mengerjakan yang sulit-sulit….”
”Dan jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu! Karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tak ada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi, lantaran kemiskinanmu…”
”Kalau engkau dilupakan orang, kurang masyhur, senangkan pulalah hatimu!
Karena lidah tidak banyak yang mencelamu, mulut tak banyak mencacatmu…”
Dari awal sebenernya dia udah siap mau sunatan, cuma karena sibuk pindahan rumah jadi diputuskan untuk menunda hajatan ini.
Setelah selesai, elang itu bertelur dan meletakkan telurnya di sarang yang hangat itu. Ketika telur itu menetas, induk elang itu memberi makan anak-anaknya. Setelah beberapa lama, induk elang itu mengeluarkan semua bahan yang halus dari sarangnya. Kemudian ia memilih dan meletakkan beberapa bulu di pinggir sarangnya itu sehingga sarangnya tidak hangat dan senyaman dulu lagi. Ketika anak itu sudah cukup besar, induk mereka mulai mendorong mereka terbang keluar satu per satu. Pertama-tama induk elang itu mendorong anak-anaknya dengan lemah lembut, tetapi dorongan yang lemah lembut itu akan berubah keras, jika ada salah satu anaknya yang tidak mau terbang keluar sarangnya. Si induk elang akan mematok dan melempar anaknya itu keluar. Ketika anak elang itu akan membentur tanah, dengan instingnya anak elang itu mengepakkan kedua sayapnya. Jika anak elang itu tidak mengepakkan kedua sayapnya, induk elang akan turun dan menangkapnya sebelum sampai ke tanah. Lalu membawanya kembali ke sarang. Jika waktu istirahat dan pemulihan dirasa sudah cukup, induk elang akan kembali mendorong anaknya itu terbang keluar. si induk elang akan melakukan hal yang sama sampai anak-anaknya bisa terbang.
Sana'a berada diketinggian 2400 meter diatas laut tidak seperti aku bayangkan sebelumnya, sebab masih berdekatan dengan qatar dan saudi.