Monday, June 22, 2009

Obat Hati

Cerita panjang dan melelahkan seorang Pejuang seperti kebanyakan seorang Ayah, sekali kali perhatikan bagaimana keadaan mereka saat memasuki usia pertengahan yang tidak seperti orang lain umumnya .. banyak diantara mereka sudah tidak tegak lagi jalannya .. karena memikul beban yang memang berat untuk menyangga agar kehidupan dan keluarga tetap berjalan normal, banyak cerita diantara mereka .. yang kuat menjalani atau yang tidak kuat atau yang lari dari taggung jawab.
seberat apapun beban hidup keluarga harus tetap tetap jalan, perhatikan ..
punggung setengah bungkuk mereka ..
jari2 yang tidak lurus lagi ..
kuku yang tak terawat ..
kulit keriput sebelum masanya ..
kulit legam dibakar matahari ...
rambut putih saat usia belum terlalu uzur ...

Tapi ketika mereka melihat anak2 tumbuh sehat , bahagia .. mandiri dan bisa diharapkan , sirna semua kepenatan dan kelelahan.
Sering ada senyum disana mesti agak dipaksakan ... tapi tulus dan penuh kebanggaan.
welcome home tweety.

Monday, June 15, 2009

Sweet day


Kapan lagi yaa ketemuan dan lebih lengkap anggotanya

Kesombongan

Kesombongan adalah sikap yang memandang rendah, atau mengecilkan usaha, pemikiran atau apa saja yang dicapai orang lain, kemudian timbul kecenderungan untuk membandingkan usaha orang lain dengan sisi keberhasilan yang dia capai, tetapi menutupi kekurangan diri sendiri. Perasaan lebih tinggi ini akan menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendengar pandangan luar, sehingga bila berlarut wawasanpun menjadi sempit.

Gusti .. maafkan kesombongan dan khilaf ku yaaa Gusti.

Sunday, June 14, 2009

Review 2009

Gambar dibawah sebelum postingan ini adalah gambar yang diambil ditahun 1974 atau tepatnya 35 tahun yang lalu, dan kebetulan bertemu di sidoarjo ditahun 2009 tepatnya 6June dalam undangan pernikahan anak sahabat kami Mien Aida.
dan kami sekarang udah 50 tahun, kalau di analogikan dengan waktu yaa mendekati waktu magrib yaitu waktunya memasuki waktu malam .. mmm ..
tapi ada juga yang mengatakan bahwa hidup itu mulai saat kita memasuki 45 tahun, bener juga kali yaa .. sebab anak2 pada masa itu sudah mulai lepas meninggalkan rumah.
Gambar pertama adalah Meta si penggembira yang selalu membawa suasana ceria setiap ada pertemuan .. rujakan .. belajar bersama .. istirahat sekolah .. pokoknya saat gathering dee.

dan yang kedua adalah Mien Aida yang selalu bersedia rumahnya dijadikan tempat rendezvouz setiap saat .. pulang sekolah .. libur sekolah .. jam pelajaran kosong etc, dan saat inipun kebetulan dirumahnya pula kami ketemuan bersama teman2 yang lain dalam acara widodaren .. hehehe ada yang lucu dari aku sendiri .. pan udah 50 tahunan ibu2 ini, tentu ada suami masing2 dan tentu aku bingung gimana memulai pertemuan ini .. dan keputusan dalam hati udah diambil .. jaga image aja dee.
Pas kebetulan masuk rumah Mien, diujung ternyata Meta yang lihat dulu ..dan .. bisa ditebak ujung kekawatiran ini , cair dee suasana dan rame sekali hehehe alhamdulillah.

Ketiga adalah Handayani yang kelihatan sangat bahagia dan bangga dengan keluarganya, untuk detailnya entar kutanyakan Yudi, sebab dia yang banyak tahu tentang Handayani saat SMP .. hehehe.

Dan gambar keempat ini, Lilik namanya ordinary woman .. ga menonjol saat SMP .. luput dari sorotan .. kemampuan average .. seingatku selalu aktif setiap kegiatan .. senang tantangan .. dan yang penting confidence kuwi.
seperti dalam foto ini lihat senyumnya .. matanya .. overall appearance nya .. luar biasa.
Kalau di analogikan lomba maraton sejauh 1974 ke 2009, kayaknya dia dee yang jadi juaranya secara kualitas ..
Tapi ini hanya pandangan sekilas dariku aja, tentu beda pandangan orang lain.

Yang paling membanggakan dan membahagiakan hatiku, setelah melihat dan mereview temen2 ku .. semua, mungkin aku gak jadi begini kalau aku ga kumpul sama mereka ..
alhamdulillah
Allah memberiku sahabat terbaik yang pernah ada.

Dan diluar mereka ini yaa tentu masih banyak yang lebih baik, secara kualitatif maupun kuantitatif apalagi cuma dibanding si cindaryadi kuwi.

Once upon time in Pacet

Dalam persahabatan sejati tidak mengenal batas-batas siapa orangnya, darimana asalnya, apa agamanya, apa ediologinya, apa warna kulitnya, apa jenis kelaminnya, berapa umurnya dan apa bahasanya. Persahabatan sejati hanya mengenal satu hal yang sama yaitu warna darah yang sama.

Sejak kecil, manusia sudah dididik untuk bersahabat, mencari teman. Persahabatan lama-kelamaan berkembang setelah masuk bangku sekolah. Mereka mengenal teman dari berbagai daerah. Demikian berlanjut mereka akan mengenal persahabatan yang lebih jauh sejalan dengan semakin jauh mereka mengenyam pendidikan.

Ketika mereka bekerja, manusia akan mulai banyak bersahabat dengan berbagai karakter orang. Persahabatan akan jauh lebih indah lagi jika sudah melampui batas-batas negara. Bagi orang yang sudah merasakan ini, mereka tidak lagi melihat perbedaan yang ada. Yang ada dalam hati mereka adalah bahwa kita adalah manusia yang sama dengan warna darah yang sama: merah. Belum pernah saya mendengar Tuhan ada menciptakan manusia di bumi dengan warna darah yang berbeda. Inilah yang mesti di syukuri kodrat kita sebagai manusia. Dan jadikanlah ini sebagai bagian benih-benih untuk menumbuhkan persahabatan sejati.

Jika anda sudah bisa merasakan persahabatan sejati, anda tidak pernah merasa tersesat dimanapun anda berada di muka bumi ini. Anda akan merasakan pelukan kasih sayang yang sama. Anda akan merasakan keramahan yang sama. Anda akan mendapatkan kegembiraan yang sama. Anda akan merasa senasib. Anda tidak akan pernah merasa sendiri. Anda tidak kesulitan untuk mendapatkan pertolongan. Anda tidak akan kesulitan minta bantuan.

Saturday, June 13, 2009

Sidoarjo 2009


disela acara reuni SMPN 1 sidoarjo eee acara mantu Mien aida di sidoarjo ding.
Sempat ngobrol bareng mbak JID dan Mas Muhlis seharian, asyik setelah agak lama ga ketemu.
bahkan sempat ke malang juga siangnya.